tag:blogger.com,1999:blog-101011536569896632024-03-14T04:24:08.229+07:00PendidikanSekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Akuntansi
PTKB AcehBlog Umumhttp://www.blogger.com/profile/02193061121133320595noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-10101153656989663.post-34487561372351471572012-06-03T15:10:00.002+07:002012-06-13T20:39:13.841+07:00metodelogi penelitian<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal">
Teknik pengumpulan data</div>
<div class="MsoNormal">
<i>Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data
hasil penelitian yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan
data. kualitas instrumen berhubungan dengan dengan validitas dan reliabilitas
instrumen dan kualitas pengummpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang
digunakan untuk mengumpulkan data.</i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Kelebihan
teknik observasi:</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Data
yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang
tinggi.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Penganalisis
melalui observasi dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan.
Pekerjaan-pekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk dijelaskan dengan
kata-kata. Melalui observasi, penganalisis dapat mengidentifikasikan
kegiatan-kegiatan yang tidak tepat yang telah digambarkan oleh teknik
pengumpulan data yang lain.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Dengan
observasi, penganalisis dapat menggambarkan lingkungan fisik dari
kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik perlatan, penerangan,
gangguan suara, dsb.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Kekurangan
teknik observasi:</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Umumnya
orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan
melakukan pekerjaanya dengan tidak semestinya.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Pekerjaan
yang sedang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili suatu tingkat
kesulitas pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak
selalu dilakukan.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Observasi
dapat mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Orang
yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari
biasanya dan sering menutupi kejelekannya.<a name='more'></a></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pekerjaan
paling berat yang dilakukan peneliti setelah data terkumpul adalah analisis
data. Analisis data merupakan bagian sangat penting dalam penelitian, karena
dari analisis ini akan diperoleh temuan, baik temuan substantif maupun formal.
Selain itu, analisis data kualitatif sangat sulit karena tidak ada pedoman
baku, tidak berproses secara linier, dan tidak ada aturan-aturan yang
sistematis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada
hakikatnya analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan,
mengelompokkan, memberi kode atau tanda, dan mengkategorikannya sehingga
diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab.
Melalui serangkaian aktivitas tersebut, data kualitatif yang biasanya
berserakan dan bertumpuk-tumpuk bisa disederhanakan untuk akhirnya bisa
dipahami dengan mudah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Analisis
data kualitatif sesungguhnya sudah dimulai saat peneliti mulai mengumpulkan
data, dengan cara memilah mana data yang sesungguhnya penting atau tidak.
Ukuran penting dan tidaknya mengacu pada kontribusi data tersebut pada upaya
menjawab fokus penelitian. Di dalam penelitian lapangan (<i>field research</i>)
bisa saja terjadi karena memperoleh data yang sangat menarik, peneliti mengubah
fokus penelitian. Ini bisa dilakukan karena perjalanan penelitian kualitatif
bersifat siklus, sehingga fokus yang sudah didesain sejak awal bisa berubah di
tengah jalan karena peneliti menemukan data yang sangat penting, yang
sebelumnya tidak terbayangkan. Lewat data itu akan diperoleh informasi yang
lebih bermakna. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Untuk bisa
menentukan kebermaknaan data atau informasi ini diperlukan pengertian mendalam,
kecerdikan, kreativitas, kepekaan konseptual, pengalaman dan <i>expertise</i>
peneliti. Kualitas hasil analisis data kualitatif sangat tergantung pada
faktor-faktor tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dari
pengalaman melakukan penelitian kualitatif beberapa kali, model analisis data
yang dikenalkan oleh <b>Spradley </b>(1980), dan <b>Glaser dan Strauss </b>(1967)
bisa dipakai sebagai pedoman. Kendati tidak baku, artinya setiap peneliti
kualitatif bisa mengembangkannya sendiri, secara garis besar model
analisis itu diuraikan sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.<b><i>
Analisis Domain (Domain analysis).</i></b> Analisis domain pada hakikatnya
adalah upaya peneliti untuk memperoleh gambaran umum tentang data untuk
menjawab fokus penelitian. Caranya ialah dengan membaca naskah data secara umum
dan menyeluruh untuk memperoleh <i>domain</i> atau ranah apa saja yang ada di
dalam data tersebut. Pada tahap ini peneliti belum perlu membaca dan memahami
data secara rinci dan detail karena targetnya hanya untuk memperoleh <i>domain</i>
atau ranah. Hasil analisis ini masih berupa pengetahuan tingkat “permukaan”
tentang berbagai ranah konseptual. Dari hasil pembacaan itu diperoleh hal-hal
penting dari kata, frase atau bahkan kalimat untuk dibuat catatan pinggir.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Analisis Taksonomi (Taxonomy Analysis)</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Pada tahap analisis taksonomi,
peneliti berupaya memahami <i>domain-domain</i> tertentu sesuai fokus masalah
atau sasaran penelitian. Masing-masing domain mulai dipahami secara mendalam,
dan membaginya lagi menjadi sub-domain, dan dari sub-domain itu dirinci lagi
menjadi bagian-bagian yang lebih khusus lagi hingga tidak ada lagi yang
tersisa, alias habis (<i>exhausted</i>). Pada tahap analisis ini peneliti bisa
mendalami domain dan sub-domain yang penting lewat konsultasi dengan
bahan-bahan pustaka untuk memperoleh pemahaman lebih dalam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Analisis Komponensial (Componential Analysis).</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Pada tahap ini peneliti mencoba
mengkontraskan antar unsur dalam ranah yang diperoleh . Unsur-unsur yang
kontras dipilah-pilah dan selanjutnya dibuat kategorisasi yang relevan.
Kedalaman pemahaman tercermin dalam kemampuan untuk mengelompokkan dan merinci
anggota sesuatu ranah, juga memahami karakteristik tertentu yang berasosiasi.
Dengan mengetahui warga suatu ranah, memahami kesamaan dan hubungan internal,
dan perbedaan antar warga dari suatu ranah, dapat diperoleh pengertian
menyeluruh dan mendalam serta rinci mengenai pokok permasalahan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. Analisis Tema Kultural (Discovering Cultural Themes)</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Analisis Tema Kultural adalah
analisis dengan memahami gejala-gejala yang khas dari analisis sebelumnya.
Analisis ini mencoba mengumpulkan sekian banyak tema, fokus budaya, nilai, dan
simbol-simbol budaya yang ada dalam setiap domain. Selain itu, analisis ini berusaha
menemukan hubungan-hubungan yang terdapat pada domain yang dianalisis, sehingga
akan membentuk satu kesatuan yang holistik, yang akhirnya menampakkan tema yang
dominan dan mana yang kurang dominan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
Berikut adalah contoh Judul, masalah, hipotesis, dan fokus penelitian.
Selamat membaca.<br />
<b>A. Penelitian Kuantitatif</b><br />
1. Judul Penelitian<br />
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Dan Eksplanasi Sejarah Terhadap
Kemampuan Menulis Kisah Sejarah Oleh Siswa<br />
2. Perumusan Masalah<br />
a. Apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis kisah sejarah oleh siswa
antara yang gurunya berlatar belakang pendidikan sejarah dengan gurunya yang
berlatar belakang pendidikan non-pendidikan sejarah ?<br />
<br />
<span id="more-38"></span>b. Apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis kisah
sejarah oleh siswa antara yang gurunya menggunakan eksplanasi sejarah model
garis besar kronologis dengan gurunya yang menggunakan eksplanasi sejarah model
tematis ?<br />
c. Apakah terdapat interaksi antara latar belakang pendidikan guru dan eksplanasi
sejarah terhadap kemampuan menulis kisah sejarah oleh siswa ?<br />
3. Hipotesis Penelitian<br />
a. Kemampuan menulis kisah sejarah oleh siswa yang gurunya berlatar belakang
pendidikan sejarah lebih baik daripada gurunya yang berlatar belakang
pendidikan non-pendidikan sejarah<br />
b. Kemampuan menulis kisah sejarah oleh siswa yang gurunya menggunakan
eksplanasi sejarah model garis besar kronologis lebih baik daripada gurunya
yang menggunakan eksplanasi sejarah model tematis<br />
c. Terdapat interaksi antara latar belakang pendidikan guru dan eksplanasi
sejarah terhadap kemampuan menulis kisah sejarah oleh siswa<br />
<b>B. Penelitian Kualitatif</b><br />
1. Judul Penelitian<br />
Membayangkan Masa Lalu : Gender Dalam Sejarah Indonesia<br />
2. Perumusan Masalah<br />
Bagaimana anak laki-laki dan anak perempuan di SMP membayangkan masa lalu
dalam kisah sejarah Indonesia ?<br />
3. Fokus Penelitian<br />
Penelitian ini merupakan usaha memahami alam pikiran anak laki-laki dan anak
perempuan di SMP tentang sejarah Indonesia. Pikiran yang terdapat di otak,
tidak dicarikan penjelasannya bagaimana proses kognisi kisah sejarah masuk dan
terstruktur menjadi bentuk tertentu di kepala siswa/i. Terkait disini, salah
satu awal sekaligus peran terbesar sebagai pembentuknya, adalah referensi buku
sejarah yang selama ini mereka pelajari sendiri maupun bersama guru sejarah di
sekolah. Keadaan demikian menarik minat untuk melihat gambaran sebenarnya, apa
yang dibayangkan anak-anak tersebut tentang masa lalu bangsanya sendiri. Pada
saat yang sama, penelitian ini akan lebih luas daripada hanya tentang kemampuan
mengingat kisah sejarah, namun merupakan representasi baru ingatan anak didik
tentang jati diri bangsanya, yang telah melewati perjalanan waktu dan
seringkali kondisinya jauh berbeda dengan sejarah Indonesia yang pernah mereka
pelajari<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Meningkatkan penjualan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Dalam industri air minum kemasan
beroksigen, perusahaan perlu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">mengevaluasi strategi bauran
pemasaran “AirOx” secara periodik agar dapat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">mempertahankan bahkan
meningkatkan volume penjualannya, mengingat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">semakin banyak bermunculannya
produk air minum kemasan beroksigen yang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">baru. Pihak perusahaan
menginginkan pertumbuhan penjualan sekitar 5 persen setiap tahunannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<br />
<br /></div>Blog Umumhttp://www.blogger.com/profile/02193061121133320595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-10101153656989663.post-58815636203180182142011-10-16T12:21:00.000+07:002012-06-13T20:39:54.234+07:00CONTROLLERSHIP | MEMAHAMI STRATEGI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b> Setelah mempelajari
bab ini, Anda akan dapat:</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
1.Mendefinisikan tujuan organisasi, jenis-jenis tujuan organisasi</div>
<div style="text-align: justify;">
2.Memahami pengukuran tujuan keuangan organisasi dengan ROI, sebagai pengukuran
profitabilitas</div>
<div style="text-align: justify;">
3.Mengetahui konsep strategi dan formulasi strategi</div>
<div style="text-align: justify;">
4.Menjelaskan strategi di tingkat korporat dan unit bisnis</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Menjelaskan keunggulan bersaing unit bisnis</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Materi Pembahasan:</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
1. Goals/ Tujuan organisasi </div>
<div style="text-align: justify;">
2.Konsep strategi</div>
<div style="text-align: justify;">
3.Strategi level korporat / kantor pusat </div>
<div style="text-align: justify;">
4.Strategi unit bisnis</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Tujuan</b>
Tujuan adalah hasil akhir yang ingin dicapai oleh organisasi. Tujuan dapat
dikelompokkan menjadi tujuan finansial dan non-finansial / keuangan. Tujuan
keuangan adalah untuk mendapatkan laba yang memuaskan bagi pemilik dan pihak-pihak
yang terkait dengan organisasi. Sedangkan tujuan non keuangan dapat berupa,
seperti menyediakan lapangan kerja, membantu pemerintah menghasilkan devisa,
mensejahterakan masyarakat sekitar, memperbaiki lingkungan, dsb</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Profitabilitas</b>
“Profitabilitas” mengacu pada laba dalam jangka panjang, bukan laba kuartal
atau tahun berjalan. Banyak pengeluaran pada periode berjalan(misalnya,jumlah
uang yang dikeluarkan untuk iklan atau penelitian dan pengembangan) mengurangi
laba saat ini namun meningkatkan laba jangka panjang.
Sejumlah CEO hanya menekankan sebagian dari persamaan profitabilitas tersebut.
Jack Welch, CEO dari General Electric Company, secara terus terang memfokuskan
diri pada pendapatan; dia mengatakan bahwa General Electric jangan bergerak
pada bidang bisnis yang tingkat pendapatan dari penjualannya tidak menempati
posisi teratas atau setidaknya masuk dalam dua besar. Hal ini tidak berarti
bahawa welch mengabaikan komponen –komponen lain dari persamaan tersebut.
Profitabilitas dapat dihitung dengan menggunakan formula Return on Investment (
ROI ), yaitu:
ROI = Laba operasi ( penjualan – beban) / Penjualan X Penjualan / Investasi
Laba operasi / Penjualan = Profit Margin
Penjualan / Investasi = Investment turnover (perputaran investasi).
Contoh:
Penjualan = Rp 1.000.000,--
Beban = Rp 800.000,--
Laba = Rp 200.000,-
Investasi = Rp 500.000,-
ROI = (Rp 200.000,- / Rp 1.000.000,- = 20 % ) X ( Rp 1.000.000,-- / Rp
500.000,-= 2X ) = 40 %.
Berdasar rumus ini, profitabilitas perusahaan akan meningkat apabila dua
variabel dari rumus ROI tersebut semakin meningkat. Apabila profit margin
meningkat dengan tingkat perputaran investasi yang konstan maka ROI akan
semakin besar. Atau dengan profit margin yang sama tetapi perputaran investasi
naik, maka ROI juga akan naik sehingga profitabilitas perusahaan menjadi
semakin baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1980-an dan 1990-an, istilah “nilai pemegang saham” (shareholder
value) sering muncul dalam literatur bisnis. Konsepnya adalah tujuan yang
semestinya bagi sebuah perusahaan yang mencari laba adalah memaksimalkan nilai
pemegang saham. Akan tetapi diyakini bahwa mencapai tingkat laba yang memuaskan
adalah cara yang lebih baik dalam menetapkan tujuan perusahaan. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> dua alasan untuk itu.
Pertama, istilah “memaksimalkan” menyiratkan bahwa selalu ada cara untuk
mendapatkan jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh sebuah perusahaan.
Kedua, meskipun upaya mengoptimalkan nilai pemegang saham mungkin menjadi
tujuan utama, namun ini bukan berarti merupakan satu – satunya tujuan bagi
banyak organisasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Risiko</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tingkat pengambilan resiko sangat bervariasi, tergantung pada kepribadian atas
masing – masing individu di jajaran manajemen. Akan tetapi selalu ada batas
atas; sejumlah organisasi perusahaan secara terang – terangan menyatakan bahwa
tanggung jawab utama manajemen adalah menjaga aset – aset perusahaan, sedangkan
profitabilitas menjadi tujuan kedua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Konsep Strategi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun definisi berbeda satu sama lain, ada kesepakatan umum bahwa strategi
mendeskripsikan arah umum yang akan dituju suatu organisasi untuk mencapai
tujuannya. Setiap organisasi yang dikelola dengan baik mempunyai satu strategi
atau lebih, walaupun mungkin tidak dinyatakan secara eksplisit. Selebihnya dari
bab ini membahas jenis – jenis umum strategi yang dapat membantu organisasi
mencapai tujuannya.
Strategi dapat ditemukan pada dua tingkatan: (1) strategi untuk organisasi
keseluruhan, dan (2) strategi untuk unit bisnis dalam organisasi. Sekitar 85%
dari perusahaan industri Fortune 500 di AS memiliki lebih dari satu unit bisnis
dan sebagai akibatnya merumuskan strategi pada kedua tingkatan.
Untuk menentukan strategi, biasanya perusahaan melakukan analisis yang disebut
dengan SWOT Analysis, yaitu analisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan tantangan (threats). Berikut ini adalah bagan
formulasi strategi dengan swot analysis.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="http://i1091.photobucket.com/albums/i399/jef12_12/01_swot_1.gif"><span style="text-decoration: none;"><img border="0" height="286" src="file:///C:/DOCUME%7E1/SALITY%7E1.KOI/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.jpg" v:shapes="_x0000_i1025" width="320" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Strategi Tingkat Korporat</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Strategi korporat adalah mengenai keberadaan di tengah – tengah bauran bisnis
yang tepat. Pada tingkat korporat masalahnya adalah : (1) definisi bisnis
dimana perusahaan akan berpartisipasi, dan (2) penguasaan sumber daya
antarbisnis – bisnis tersebut. Analisis strategi tingkat korporat menghasilkan
keputusan yang melibatkan bisnis yang akan ditambah, bisnis yang akan
dipertahankan, bisnis yang akan ditekankan, bisnis yang akan dikurangi
perhatiannya, dan bisnis yang diinvestasi (dijual).</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tingkat korporat, salah satu dimensi yang paling signifikan dimana konteks
strategis berbeda adalah tingkat dan jenis diversifikasi yang dilakukan oleh
perusahaan – perusahaan yang berbeda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<st1:city w:st="on"></st1:city><br />
<div style="text-align: justify;">
<st1:city w:st="on">Ada</st1:city> 3 jenis strategi di level korporat, yaitu:</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
1. Single industry Firms, yaitu perusahaan akan berpartisipasi dalam bisnis
tunggal, seperti yang diterapkan oleh MCDonalds, Ayam Bakar Wong Solo, <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ayam</st1:city> <st1:state w:st="on">Ny</st1:state></st1:place>.
Suharti.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Related Diversified Industry, yaitu perusahaan berpartisipasi dalam bisnis
yang beragam tetapi masih saling terkait produk yang dihasilkan, misal, bisnis
produk kesehatan, seperti Procter & Gamble’s, Unilever.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Un-Related Diversified Industry, yaitu perusahaan berpartisipasi dalam bisnis
yang beragam yang tidak saling terkait antar produk yang dihasilkan, misalkan,
usaha bank, asuransi, manufaktur, perdagangan, perkebunan, peternakan, hotel,
dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemilihan strategi masing-masing di atas dapat mempengaruhi perancangan sistem
pengendaliannya. Misal, dari segi organisasi, single industry akan berbeda
dengan related diversified maupun un-related diversified indusrtry. Rancangan
sistem pengendalian untuk berbagai strategi di atas akan dibahas khusus pada
bab 13.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Strategi Unit Bisnis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Strategi unit bisnis berkenaan dengan bagaimana menciptakan dan memelihara
keunggulan kompetitif dalam masing-masing industri yang telah dipiliholeh suatu
perusahaan untuk berpartisipasi. Strategi unit bisnis tergantung pada dua aspek
yang saling berkaitan, yaitu (1) misinya dan (2) keunggulan kompetitifnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Misi Unit Bisnis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam perusahaan dengan diversifikasi, salah satu tugas dari manajemen senior
adalah mengalokasikan sumber daya, yakni membuat keputusan mengenai penggunaan
kas yang dihasilkan dari beberapa unit bisnis untuk mendanai pertumbuhan dalam
unit bisnis lain. Beberapa model perencanaan telah dikembangkan untuk membantu
manajer tingkat korporat dalam mengalokasikan sumber daya secara efektif.
Model-model ini menyarankan bahwa perusahaan memiliki unit-unit bisnis dalam
beberapa kategori, yang diidentifikasi dengan misinya; strategi yang tepat
untuk setiap kategori tentu berbeda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Empat misi bisnis menurut Boston Consulting Group (BCG) dapat dijelaskan
sebagai berikut:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Build</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Misi ini menyiratkan suatu sasaran untuk meningkatkan pangsa pasar (market
share) dimana pertumbuhan pasar relatif tinggi, tetapi sumber kasnya rendah,
sehingga penggunaan kasnya tinggi karena dana dibutuhkan untuk meningkatkan
pangsa pasar. Pangsa pasar sendiri dapat dihitung dengan cara membagi penjualan
perusahaan pada tahun tertentu dengan total penjualan industri pada tahun
tertentu, yang hasilnya adalah % </div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hold</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b>
Misi strategik ini melindungi dan mempertahankan pangsa pasar unit bisnis dan
posisi bersaingnya di pasar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Harvest</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Misi strategik ini mempunyai sasaran untuk maksimisasi laba jangka pendek dan
arus kas. Dalam misi strategik ini, perusahaan telah mempunyai pangsa pasar
yang tinggi walaupun dalam keadaan pertumbuhan industri yang relatif rendah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Divest</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Misi strategik ini mengindikasikan suatu keputusan untuk membubarkan bisnisnya
atau melaui likuidasi perlahan-lahan atau penjualan unit bisnis ke lauar. Hal
ini ditunjukkan oleh adanya suatu fakta perkembangan selama beberapa periode,
di mana pangsa pasar yang selalu rendah sementara pertumbuhan pasar industrinya
juga rendah, sehingga perusahaan tidak dapat tumbuh secara sehat dan
menguntungkan. Dengan demikian, strategi yang memungkinkan adalah keluar dari
bisnis yang dijalankan sekarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Keunggulan Kompetitif Unit Bisnis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tiga pertanyaan yang saling berkaitan harus dipertimbangkan dalam mengembangkan
keunggulan kompetitif unit bisnis. Pertama, apa struktur industri di tempat
unit bisnis beroperasi? Kedua, bagaimana unit bisnis seharusnya mengeksploitasi
struktur industri? Ketiga, apa yang akan menjadi basis keunggulan kompetitif
unit bisnis? <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place>
dua pendekatan sebagai bantuan dalam mengembangkan keunggulan kompetitif yang
lebih superior dan berkesinambungan:</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Analisis Industri</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Intensitas persaingan diantara para pesaing yang ada </div>
<div style="text-align: justify;">
2. Daya tawar pelanggan</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Daya tawar pemasok </div>
<div style="text-align: justify;">
4. Ancaman dari barang subtitusi</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Ancaman pendatang baru yang masuk industri</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Keunggulan Bersaing Generik</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Porter, unit bisnis mempunyai cara generic untuk merespons terhadap
kesempatan dalam lingkungan eksternal dan mengembangkan keunggulan kompetitif
yang berkesinambungan yaitu biaya rendah dan differensiasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Biaya rendah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b>
Kepemimpinan biaya dapat diperoleh melalui beberapa pendekatan seperti skala
ekonomis dalam produksi, pengendalian biaya yang ketat dan minimalisasi biaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Differensiasi</b>
Fokus utama strategi ini adalah melakukan differensiasi penawaran produk yang
dihasilkan oleh unit bisnis, sehingga menciptakan sesuatu yang unik.
Diferensiasi dapat dilakukan pada “brand loyalty” seperti coca cola di minuman
ringan, product design dan features, keamanan, pelayanan, teknologi informasi,
seperti pada produk HP electronic, mobil BMW, Mercedez, jam rolex, dsb. </div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Analisis rantai nilai</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara teoritis, keunggulan kompetitif dipasar pada intinya berasal dari
penyediaan nilai pelanggan lebih baik untuk biaya yang sama atau nilai
pelanggan yang sama untuk biaya yang lebih rendah. Rantai keunggulan kompetitif
tidak diperiksa secara berarti pada tingkat unit bisnis secara keseluruhan,
namun memisahkan perusahaan kedalam kegiatan strategisnya yang berbeda.
Pertanyaan yang diarahkan pada aktivitas yang menambah nilai, seperti:
1. Dapatkah kita mengurangi biaya, sementara nilai / penghasilan konstan?
2. Dapatkah kita meningkatkan revenue pada aktivitas ini, sementara biaya
konstan?
3. Dapatkah kita mengurangi asset pada aktivitas ini, sementara biaya dan
penghasilan konstan?
4. Yang paling penting, apakah kita dapat melakukan point 1,2,3 secara
bersama-sama?
Untuk meningkatkan nilai kepada pelanggan, maka setiap bagian yang dapat
menciptakan nilai tambah harus dioptimalkan kinerjanya, seperti pada aktivitas
pengembangan produk yang dilakukan pada bagian riset dan pengembangan, kemudian
rancangan produk yang sesuai dengan harapan konsumen, bahan yang berkualitas,
proses produksi dengan teknologi produksi yang efisien, pemasaran dan penjualan
serta pelayanan kepada pelanggan. Untuk menciptakan nilai tambah, maka
diperlukan kegiatan lain sebagai aktivitas <span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 10.5pt;">pendukung, seperti kegiatan keuangan, sumber daya
manusia, dan teknologi informasi.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
artikel; Akuntasi controllership (SPM) PRODI AKUNTANSI SEMERTER V</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>Blog Umumhttp://www.blogger.com/profile/02193061121133320595noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-10101153656989663.post-88752773817865983862011-02-12T22:47:00.000+07:002012-06-13T20:43:37.957+07:00Tips Mengatasi Susah Tidur - Insomnia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Insomnia dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang mana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau tidak dapat tidur dengan nyenyak. Rata rata setiap orang pernah mengalami insomnia sekali dalam hidupnya. Bahkan ada yang lebih ekstrim menyebutkan 30 – 50% populasi mengalami insomnia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Insomnia dapat menyerang semua golongan usia. Meskipun demikian, angka kejadian insomnia akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini mungkin disebabkan oleh stress yang sering menghinggapi orang yang berusia lebih tua. Disamping itu, perempuan dikatakan lebih sering menderita insomnia bila dibandingkan laki laki.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut beberapa tips yang bisa anda lakukan untuk mengurangi serangan insomnia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Berolah raga teratur. Beberapa penelitian menyebutkan berolah raga yang teratur dapat membantu orang yang mengalami masalah dengan tidur. Olah raga sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan bukan beberapa menit menjelang tidur. Dengan berolah raga, kesehatan anda menjadi lebih optimal sehingga tubuh dapat melawan stress yang muncul dengan lebih baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
2. Hindari makan dan minum terlalu banyak menjelang tidur. Makanan yang terlalu banyak akan menyebabkan perut menjadi tidak nyaman, sementara minum yang terlalu banyak akan menyebabkan anda sering ke belakang untuk buang air kecil. Sudah tentu kedua keadaan ini akan menganggu kenyenyakan tidur anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Tidurlah dalam lingkungan yang nyaman. Saat tidur, matikan lampu, matikan hal hal yang menimbulan suara, pastikan anda nyaman dengan suhu ruangan tidur anda. Jauhkan jam meja dari pandangan anda karena benda itu dapat membuat anda cemas karena belum dapat terlelap sementara jarum jam kian larut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Kurangi mengkonsumsi minuman yang bersifat stimulan atau yang membuat anda terjaga seperti teh, kopi. alkohol dan rokok. Minuman ini akan menyebabkan anda terjaga yang tentu saja tidak anda perlukan bila anda ingin tidur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Makananlah makanan ringan yang mengandung sedikit karbohidrat menjelang tidur, bila tersedia, tambahkan dengan segelas susu hangat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Mandilah dengan air hangat 30 menit atau sejam sebelum tidur. Mandi air hangat akan menyebabkan efek sedasi atau merangsang tidur. Selain itu, mandi air hangat juga mengurangi ketengangan tubuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Hentikan menonton TV, membaca buku, setidaknya sejam sebelum tidur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Gunakanlah tempat tidur anda khusus untuk tidur. Hal ini akan membantu tubuh anda menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tidur. Saat anda berbaring di tempat tidur, maka akan timbul rangsangan untuk tidur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Lakukan aktivitas relaksasi secara rutin. Mendengarkan musik, melatih pernafasan, meditasi dan lain lain akan membantu memperlambat proses yang terjadi dalam tubuh sehingga tubuh anda menjadi lebih santai. Keadaan ini akan mempemudah anda untuk tidur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10. Jernihkan pikiran anda. Enyahkan segala kekhawatiran yang menghinggapi pikiran anda. Salah satu cara untuk ini adalah menuliskan semua pikiran anda lewat media blog.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11. Tidur dan bangunlah dalam periode waktu yang teratur setiap hari. Waktu tidur yang kacau akan mengacaukan waktu tidur anda selanjutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah tips mengurangi masalah tidur anda. Selalulah ingat bahwa tidur merupakan kebutuhan pokok tubuh untuk pertumbuhan dan memperbaiki fungsi organ yang terganggu. Insomnia bukan merupakan penyakit bawaan dan dengan demikian tentu akan mudah disembuhkan.</div>
</div>Blog Umumhttp://www.blogger.com/profile/02193061121133320595noreply@blogger.com0